Month: January 2023
Sebenarnya Agama Itu Sudah Benar Tapi Oknumnya Saja Yang Tidak Benar
Banyak orang yang memutuskan untuk tidak beragama, untuk tidak percaya pada Tuhan. Banyak yang memutuskan untuk menjadi agnostik atau atheis, bukan karena hasutan orang lain tapi karena kekecewaan mereka. Banyak orang memutuskan tidak beragama karena kecewa pada agama. Kecewa saat mereka ingin mengenal lebih jauh soal agama, tapi banyak oknum yang mengaku beragama, menolak mereka, bahkan mengusir mereka. Karena merasa tidak pantas dan tidak layak dalam memiliki agama atau ikut beribadah.
Sebenarnya Agama Itu Sudah Benar Tapi Oknumnya Saja Yang Tidak Benar
Ada beberapa oknum yang mengusir dan tidak menerima orang-orang tersebut, karena dilihatnya, mereka terlalu berdosa, mereka terlalu banyak melakukan kesalahan. Sehingga mereka tidak pantas dan tidak layak untuk duduk bersama dengan mereka di tempat ibadah.
Tidak pantas untuk ikut beribadah dengan mereka. Mereka tidak pantas untuk menerima kebaikan Tuhan dan rahmat dari Tuhan. Tidak pantas diperlakukan baik. Karena merasa Tuhan pun pasti akan menolak mereka yang berdosa. Sehingga mereka memilih untuk mengusir orang-orang yang berdosa itu yang ingin belajar agama.
Dan ini yang sangat disayangkan. Dan itu yang membuat banyak orang merasa kecewa pada agama dan berbalik, meninggalkan agama, dan memilih untuk tidak memiliki agama, untuk tidak percaya pada Tuhan. Bahkan mereka memilih untuk bergabung dengan sekte-sekte sesat. Yang dimana mereka lebih menerima orang-orang ini. Dan memang benar sakte sesat, biasanya mereka orang nya lebih welcome, dan bahkan mereka sangat menjulurkan tangan mereka pada orang-orang yang tersesat dan membutuhkan arahan. Tapi sayangnya arah yang mereka berikan lebih sesat.
Sehingga banyak yang tidak menyukai agama, karena itu. oknum -oknum yang mengaku beragama ini mereka yang memberikan kesan jelek akan agama pada mata-mata orang-orang ini. Sehingga agama dipandang salah, dan tidaklah benar. Padahal agama itu benar adanya, agama itu tidaklah salah, tapi orang-orang yang di dalamnya yang masih banyak salah dan membuat kesalahan dengan mengatasnamakan agama, dan akhirnya agama lah yang terlihat salah dan jelek. Padahal tidak seperti itu.
Lelucon Sesungguhnya Adalah Melihat Orang Yang Tidak Tahu Tapi Beraksi Seperti Tahu Segala Hal
Ada banyak hal di dunia ini yang rasanya sangat lucu. Dan hal-hal yang tidak masuk di akal sering membuat geli. Sehingga ada beberapa kelompok orang yang memiliki sense of humor yang receh. Ada yang memiliki sense of humor yang sedang dan rumit. Sehingga tidak ada standar dalam lelucon. Karena setiap orang memiliki rasa humor yang berbeda. Jadi itu akan kembali pada kalian bagaimana kalian menanggapinya. Ada beberapa hal yang sangat lucu. Seperti ada beberapa hal yang kita rasa itu lucu. Tapi bagi beberapa orang itu memberikan pertanyaan. Sehingga mereka hanya merasa heran. Dan menggelengkan kepala.
Lelucon Sesungguhnya Adalah Melihat Orang Yang Tidak Tahu Tapi Beraksi Seperti Tahu Segala Hal
Karena itu lelucon itu menjadi banyak arti dan memiliki banyak jenis. Ada lelucon yang bisa diterima oleh orang banyak. Tapi ada juga lelucon yang dark. Yang hanya beberapa kelompok yang menikmati lelucon tersebut. Dan lelucon menjadi salah satu cara untuk kalian bisa masuk ke beberapa kelompok. Lelucon adalah sebuah skill yang dimana semua orang perlu mempelajarinya. Karena itu bisa menjadi jembatan untuk setiap orang masuk ke pintu mana saja. Jadi jika kalian tidak memiliki skill ini, kalian akan sulit masuk ke beberapa pintu.
Dan bahkan bisa diusir. Sehingga lelucon itu sangat penting dan memiliki peran penting dalam kehidupan. Memiliki peran penting dalam keseharian kita. Dan ada banyak orang yang berusaha memiliki lelucon, membuat lelucon agar dia bisa dilihat, dia mendapatkan perhatian, dan diberikan akses untuk beberapa hal.
Tapi inilah yang harus kita tekankan. Di momen inilah banyak orang yang memnbuat kesalahan dalam membuat lelucon. Sehingga bukannya membuat lelucon, mereka membuat diri mereka menjadi bahan lelucon. Karena saat orang memaksakan sebuah lelucon, dirinya tanpa sadar membawa dirinya ke jurang. Beraksi seperti tahu segala hal tapi ternyata tidak. Tapi memaksakannya. Sehingga orang hanya akan menertawakan subjeknya bukan bahan leluconnya. Dan itu yang harus bisa kita bedakan dan mengerti.